Sinopsis film yang dibintangi oleh Aktor kechee Asa Butterfield
Beberapa sinopsis film Asa yang lain :
- After Thomas
- Son of Rambow
- The Boy in the Striped Pyjamas
- The Wolfman
- Nanny McPhee and the Big Bang
- Ender's Game
- X+Y
- Ten Thousand Saints
- Miss Peregrine's Home for Peculiar Children
Hugo | |
---|---|
![]()
Poster film Hugo
|
|
Sutradara | Martin Scorsese |
Produser | Johnny Depp Timothy Headington Graham King Martin Scorsese |
Skenario | John Logan |
Berdasarkan | The Invention of Hugo Cabret karya Brian Selznick |
Pemeran | Ben Kingsley Sacha Baron Cohen Asa Butterfield Chloë Grace Moretz Ray Winstone Emily Mortimer Jude Law |
Musik | Howard Shore |
Sinematografi | Robert Richardson |
Penyunting | Thelma Schoonmaker |
Perusahaan
produksi |
|
Distributor | Paramount Pictures (AS) Entertainment Film Distributors (Inggris) |
Tanggal rilis
|
|
Durasi
|
127 menit |
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Anggaran | Kurang dari $150 million |
Pendapatan kotor | $4,013,000 |
Pemeran
- Asa Butterfield sebagai Hugo Cabret
- Ben Kingsley sebagai Georges Méliès/Papa Georges, pemilik toko mainan
- Chloë Grace Moretz sebagai Isabelle, anak baptis Georges
- Sacha Baron Cohen sebagai Inspektur Gustav
- Jude Law sebagai Ayah Hugo, pembuat jam
- Christopher Lee sebagai Monsieur Labisse, pemilik toko buku
- Helen McCrory sebagai Jeanne d'Alcy, istri Georges
- Michael Stuhlbarg sebagai René Tabard
- Emily Mortimer sebagai Lisette, penjual bunga
- Ray Winstone sebagai Claude Cabret, paman Hugo.
- Frances de la Tour sebagai Madame Emile, pemilik kafe
- Richard Griffiths sebagai Monsieur Frick, penjual koran
- Marco Aponte sebagai asisten teknisi kereta
Nama anak lelaki itu Hugo Cabret. Panggilannya Hugo. Dia yatim piatu. Ia tinggal di stasiun kereta, dan ia cukup cekatan dengan perkakas dan memperbaiki barang. Sepertinya, bakat tersebut ia warisi dari ayahnya yang telah meninggal dunia.

Intro tersebut akan langsung didapatkan ketika menyaksikan “Hugo”, film yang mendapatkan 5 piala Oscar. Total 5 piala Oscar itu adalah untuk kategori Cinematography, Art Direction, Visual Effects, Sound Mixing, dan Sound Editing. Kelima piala Oscar itu pun diraih setelah sebelumnya mendapatkan 11 nominasi piala Oscar. Still anyway, yang dibahas di blogpost ini bukan tentang piala Oscar-nya, melainkan tentang filmnya.
Hugo.
Dibuka dengan setting stasiun kereta di Paris, Prancis, tokoh utama yang juga jadi judul film ini, Hugo terlihat. Ia berada di balik jam-jam di stasiun kereta, dengan segala perihal mekanisnya. Mulai dari jam yang berada di tengah stasiun, hingga jam yang ada di menara stasiun. Dan di menara itu, Hugo biasa menatap Menara Eiffel.
Kemudian scene berlanjut ke toko mainan kecil di stasiun kereta, yang dijaga oleh seorang pria tua yang dibantu oleh seorang gadis – yang kemudian diketahui sebagai anak baptis pria tua itu. Dari balik jam dinding di stasiun, Hugo memperhatikan toko mainan itu, dan ketika ia hendak menghampirinya untuk “mengambil” barang tertentu, ia tertangkap pria tua penjaga toko. Dan, dari situasi itulah cerita utama film ini dimulai.
Berawal dari buku catatan peninggalan ayahnya yang disita oleh pria tua itu, Hugo kemudian lebih mengenal sang pria tua dan juga keluarganya. Saking tak inginnya buku catatannya dimusnahkan dan berharap agar dikembalikan, Hugo pun kemudian berinteraksi dengan pria tua tersebut, yang juga dikenal sebagai Papa George oleh si gadis – yang bernama Isabelle. Hugo kemudian bekerja di toko mainan tersebut, membantu Papa George sambil berusaha mendapatkan buku catatannya kembali.
Hugo pantas saja berharap agar buku catatan peninggalan ayahnya tidak dimusnahkan. Karena, hanya itulah satu-satunya barang peninggalan dari ayahnya, yang bisa membantunya untuk menuntaskan apa yang ia mulai bersama ayahnya. Yakni, sebuah automaton – atau juga dikenali sebagai manusia mekanik. Di tengah-tengah film, akan ada satu scene dengan alur mundur, yang menceritakan bagaimana automaton itu didapatkan, diperbaiki sedikit demi sedikit, hingga saat meninggalnya ayah dari Hugo. Oiya, ayah dari Hugo ini diperankan oleh Jude Law lho..

Kembali lagi ke cerita utama film ini, Hugo kemudian hampir berhasil memperbaiki automaton. Tapi ia masih kekurangan satu komponen utama, yakni sebuah anak kunci berbentuk hati, yang kemudian dimiliki oleh Isabelle. Dari situlah, anak kunci berbentuk hati tersebut mampu membuat automaton berfungsi, mampu “menulis” sebuah pesan yang dianggap Hugo sebagai pesan terakhir dari ayahnya. Salah satu scene dari film yang diceritakan pernah ditonton oleh ayahnya, dengan sebuah nama tertera di pesan itu “George Melies”, yang ternyata nama asli dari Papa George.
O yeah, di saat ini saya pun berpikir bahwa Papa George kemungkinan besar masih memiliki kaitan keluarga dengan Hugo. Tapi ternyata salah! Karena kalo benar, film Hugo akan segera selesai.. tapi nyatanya masih ada ceritanya lagi..
Singkat cerita, Hugo dan Isabelle kemudian mengetahui bahwa Papa George atau George Melies adalah seorang sineas sukses pada zaman sebelum perang (dunia 1?). Banyak sekali film produksinya, dengan ketenaran yang cukup tersebar. Namun semua berubah ketika
Meskipun kemudian Papa George (dan Mama Jeanne, istri Papa George) seakan kesal karena “rahasia”-nya diketahui oleh Hugo dan juga Isabelle, tapi dengan kesungguhan hati dan keinginan yang tulus, pada akhirnya Papa George mau kembali mengingat (mengenang) masa lalu (jayanya) tersebut. Hal ini takkan terwujud tanpa “bantuan” dari Rene Tabard, seorang profesor bidang film, yang semula meyakini bahwa George Melies sudah meninggal akibat perang.
And so, sesuai ucapan Papa George dan Mama Jeanne “happy ending only happens in movies”, begitupun film Hugo. Papa George mendapatkan pengakuan akan karya-karya filmnya, dikenang oleh khalayak ramai, dan Hugo mendapatkan keluarga baru yang menyayanginya, melindunginya, dan bertanggungjawab untuknya.
Ada satu adegan di film Hugo ini yang cukup mengena dan menjadi garis merah dari film ini menurut saya. Yakni, adegan di saat Hugo berbincang dengan Isabelle, mempertanyakan apa “fungsi” dari kehadiran mereka di dunia ini. Dan, Hugo membuktikan bahwa ia “berfungsi” dengan memperbaiki automaton (yang ternyata buatan dari Papa George), serta membuat Papa George dan Mama Jeanne merasakan penghargaan yang selayaknya.
Buat saya pribadi, film ini memang layak untuk mendapat nominasi 11 piala Oscar – serta memenangkan 5 piala Oscar di antaranya. Singkat kata, kelima piala Oscar yang dimenangkan memang pantas untuk film Hugo ini; Cinematography, Art Direction, Visual Effects, Sound Mixing, dan Sound Editing, karena sepanjang film ini saya terkagum-kagum dengan kelima hal tersebut. Bahkan, penyutradaraan dari Martin Scorcese pun menurut saya begitu hebat dalam mengarahkan Asa Butterfield (Hugo), Ben Kingsley (George Melies), hingga Sacha Baron Cohen (Station Inspector) dengan segenap aspek film lainnya sehingga nuansa film yang bersetting di kota Paris pada era 1920-1930an begitu terasa.
Cuman 1 “kekurangan” di film Hugo ini menurut saya pribadi. Yakni, alur dan ceritanya yang berjalan cukup lambat. Buat para penggemar film yang selama ini selalu senang dengan perubahan scene dan aksi yang begitu cepat, siap-siap saja untuk “menunggu” dan bersabar sepanjang film ini untuk mendapatkan pesan dan nilai yang disampaikan. Meski begitu, alur dan cerita yang jalannya cukup lambat ini sepertinya memang disadari oleh Martin Scorcese, sehingga ia memberi porsi yang cukup untuk tampil di layar bagi karakter-karakter “penyempurna” seperti Station Inspector, Lisette (gadis tukang bunga), Monsieur Labisse, dan masih banyak lagi.
PS:
- Salah satu executive producer film Hugo ini adalah salah satu aktor
ternama, dan di film ini tampaknya dia tampil beberapa kali sebagai
cameo tanpa dialog namun cukup sering di-shoot. Bisa tebak siapa dan
sebagai cameo apa?
- Film Hugo ini diangkat dari cerita novel ilustrasi berjudul The Invention of Hugo Cabret karya Brian Selznick.
- Karakter George Melies adalah tokoh nyata, dan memang pembuat film terkenal pada zamannya.
- Website film Hugo ada di sini.
Klik di sini untuk mengetahui Fakta Tentang Asa Butterfield
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Hugo_%28film%29
http://billykoesoemadinata.com/hugo-anak-lelaki-yang-%E2%80%9Cberfungsi%E2%80%9D/
0 komentar:
Posting Komentar